Kamis, 08 Desember 2011

2.      Pemilihan lahan
a.       Analisis ruang udara
Pesawat udara memerlukan ruang udara untuk tinggal landas dan menuju ketinggian dan arah ke jalur udara (airways) atau dari jalur udara menuju pendaratan.
b.      Rintangan menuju ruang udara
Ruang udara sekitar Bandar udara yang digunakan untuk pergerakan pesawat udara, dtang atau berangkat, dinyatakan sebagai ruang udara yang dilindungi dari rintangan (obstruction).
c.       Dampak terhadap lingkungan dan keadaan alam dari pembangunan
Dalam pemilihan lahan perlu dipertimbangkan dampak pembangunan Bandar udara pada penggunaan lahan disekitar proyek.
d.      Lokasi dikaitkan dengan kebutuhan penerbangan
Bandar udara sebaiknya berada sedekat mungkin dengan sumber pengguna angkutan udara sehingga dapat meminimumkan waktu yang di perlukan berkendaraan ke/dan dari Bandar udara.
e.       Ketersediaan angkutan darat yang memadai
Setelah keluar dari Bandar udara angkutan darat sebagai tuntutan wajar bagi fungsi Bandar udara sebagai penghubung moda udara dengan moda lainnya.
f.       Karakteristik fisik
Untuk dapat dibangun sebuah Bandar udara, sebaiknya permukaan tanah relative datar dan terbuka, terutama bagian untuk landas pacu tidak kemiringan, tidak berbukit-bukit, dan tidak banyak bagian yang permukaannya rendah.
g.       Ketersediaan kebutuhan umum
Mencakup utilitas yang terdiri atas listrik, air bersih, jaringan telepon, saluran air selokan, dan gas.
h.      Harga dan ketersediaan tanah
Pengadaan tanah untuk pengembangan/pembangunan suatu Bandar udara merupakan persoalan sendiri. Adanya kemampuan membebaskan tanah berbidang-bidang yang tersebar dan harus dapat disatukan.
3.      Rancangan Bandar udara
a.       Denah Bandar udara
Denah ini terdiri atas sejumlah gambar yang menunjukan fasilitas yang sudah ada dan yang akan dibangun di atas lahan yang sudah dipilih untuk dibangun.
b.      Rencana penggunaan tanah
Dalam rencana ini diuraikan penggunaan tanah secara rinci untuk seluruh kawasan Bandar udara yang diusulkan dan ditunjukan pula penggunaan tanah diluar batas Bandar udara yang dipengaruhi oleh keberadaan Bandar udara disana.
c.       Rencana area terminal
Rencana ini menunjukan ukuran dan lokasi berbagai bangunan dan ruang kegiatan dalam area terminal.
d.      Rencana jalan Bandar udara
Rencana ini memuat secara eksplisit rute angkutan permukaan yang menghubungkan Bandar udara dengan pusat-pusat dan sumber-sumber utama potensial angkutan udara lainnya , termasuk dengan system transportasi regional dan kota.
4.      Rencana keuangan
a.       Jadwal pengembangan/pembangunan
Jadwal pengembangan/pembangunan yang disarankan memuat tahapan kegiatan yang terdiri atas jangka pendek, jangka sedang, dan jangka panjang terhadap kemampuan yang harus dimiliki Bandar udara.
b.      Perkiraan biaya pengembangan atau pembangunan
Dari rencana denah Bandar udara menurut tahapan pengembangan/pembangunan yang sudah disusun, dapat diperkiraan secara kasar kebutuhan biaya setiap tahapan berdasarkan pada indeks dasar pembangunan setiap jenis bangunan.
c.       Analisis kelayakan ekonomik
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui bahwa proyeksi pendapatan dari pengembangan/pembangunan Bandar udara ini akan dapat menutup biaya yang dikeluarkan.
d.      Analisis kelayakan finansial
Kegiatan ini dikakukan untuk memastikan bahwa skala kegiatan yang direncanakan dapt didukung permodalan oleh pihak yang bertanggung jawab.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar