2.
Pemilihan
lahan
a.
Analisis
ruang udara
Pesawat
udara memerlukan ruang udara untuk tinggal landas dan menuju ketinggian dan
arah ke jalur udara (airways) atau dari jalur udara menuju pendaratan.
b.
Rintangan
menuju ruang udara
Ruang
udara sekitar Bandar udara yang digunakan untuk pergerakan pesawat udara, dtang
atau berangkat, dinyatakan sebagai ruang udara yang dilindungi dari rintangan
(obstruction).
c.
Dampak
terhadap lingkungan dan keadaan alam dari pembangunan
Dalam
pemilihan lahan perlu dipertimbangkan dampak pembangunan Bandar udara pada
penggunaan lahan disekitar proyek.
d.
Lokasi
dikaitkan dengan kebutuhan penerbangan
Bandar
udara sebaiknya berada sedekat mungkin dengan sumber pengguna angkutan udara
sehingga dapat meminimumkan waktu yang di perlukan berkendaraan ke/dan dari
Bandar udara.
e.
Ketersediaan
angkutan darat yang memadai
Setelah
keluar dari Bandar udara angkutan darat sebagai tuntutan wajar bagi fungsi
Bandar udara sebagai penghubung moda udara dengan moda lainnya.
f.
Karakteristik
fisik
Untuk
dapat dibangun sebuah Bandar udara, sebaiknya permukaan tanah relative datar dan
terbuka, terutama bagian untuk landas pacu tidak kemiringan, tidak
berbukit-bukit, dan tidak banyak bagian yang permukaannya rendah.
g.
Ketersediaan
kebutuhan umum
Mencakup
utilitas yang terdiri atas listrik, air bersih, jaringan telepon, saluran air
selokan, dan gas.
h.
Harga
dan ketersediaan tanah
Pengadaan
tanah untuk pengembangan/pembangunan suatu Bandar udara merupakan persoalan
sendiri. Adanya kemampuan membebaskan tanah berbidang-bidang yang tersebar dan
harus dapat disatukan.
3.
Rancangan
Bandar udara
a.
Denah
Bandar udara
Denah
ini terdiri atas sejumlah gambar yang menunjukan fasilitas yang sudah ada dan
yang akan dibangun di atas lahan yang sudah dipilih untuk dibangun.
b.
Rencana
penggunaan tanah
Dalam
rencana ini diuraikan penggunaan tanah secara rinci untuk seluruh kawasan
Bandar udara yang diusulkan dan ditunjukan pula penggunaan tanah diluar batas
Bandar udara yang dipengaruhi oleh keberadaan Bandar udara disana.
c.
Rencana
area terminal
Rencana
ini menunjukan ukuran dan lokasi berbagai bangunan dan ruang kegiatan dalam
area terminal.
d.
Rencana
jalan Bandar udara
Rencana
ini memuat secara eksplisit rute angkutan permukaan yang menghubungkan Bandar
udara dengan pusat-pusat dan sumber-sumber utama potensial angkutan udara
lainnya , termasuk dengan system transportasi regional dan kota.
4.
Rencana
keuangan
a.
Jadwal
pengembangan/pembangunan
Jadwal
pengembangan/pembangunan yang disarankan memuat tahapan kegiatan yang terdiri
atas jangka pendek, jangka sedang, dan jangka panjang terhadap kemampuan yang
harus dimiliki Bandar udara.
b.
Perkiraan
biaya pengembangan atau pembangunan
Dari
rencana denah Bandar udara menurut tahapan pengembangan/pembangunan yang sudah
disusun, dapat diperkiraan secara kasar kebutuhan biaya setiap tahapan
berdasarkan pada indeks dasar pembangunan setiap jenis bangunan.
c.
Analisis
kelayakan ekonomik
Kegiatan
ini dilakukan untuk mengetahui bahwa proyeksi pendapatan dari
pengembangan/pembangunan Bandar udara ini akan dapat menutup biaya yang
dikeluarkan.
d.
Analisis
kelayakan finansial
Kegiatan
ini dikakukan untuk memastikan bahwa skala kegiatan yang direncanakan dapt
didukung permodalan oleh pihak yang bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar