A. Factor Dominan
1.
Jaringan
penerbangan
Pasang
surut pergerakan ekonomi dunia berdampak pada kegiatan bisnis penerbangan. Pada
saat ekonomi kuat, perusahaan angkutan udara bertambah dan mendorong
perkembangan Bandar udara.namun ketika ekonomi mengendor, permintaan akan jasa
angkutan jasa , terjadi kekurangefisienan pelaksanaan operasi penerbangan, lalu
kondisi keuang perusahan angkutan udara memburuk.
Dapat
mempengaruhi pengembangan fasilitas dan pelayan Bandar udara, dalam beberapa
aspek.
a.
Tampaknya
tidak banyak lagi diperlukan Bandar-bandar udara besar sebagai poros (hubs)
yang dapat menampung demikian banyak pesawat udara pada periode waktu tertentu,
sebaliknya justru diperlukan lebih banyak lagi Bandar udara lebih kecil.
b.
Tampaknya
pemerintah perlu mengalihkan program pengembangan Bandar udara dari penambahan
atau perluasan beberapa Bandar udara yang besar-besar ke pengembangan lebih
banyak Bandar udara yang lebih kecil.
c.
Para
penguasa Bandar udara diharapkan mampu menciptakan efisiensi karena perusahaan
angkutan udara terus akan menuntut penurunan biaya agar dapat memperbaikan
kondisi keuangannya dalam menghadapi persaingan yang semakin keras.
d.
Dapat
mengurangi ketergantungan pada pendapatan dari aeronautika dan lebih banyak
mencari dari sumber non- aeronautika terutama dari bidang persewaan dan konsesi
asset.
2.
Pesawat
udara “super jumbo”
Pabrik
pesawat udara selalu berusaha memenuhi kebutuhan akan pesawat udara yang
semakin meningkatkan kemampuannya, baik dalam ukuran, daya angkut, jarak
tempuh, maupun kecepatannya.
3.
Sistem
pesawat angkut kecil
Hambatan
perjalanan di darat dan hambatan perjalanan di udara membuat orang mencari
angkutan alternative yaitu penggunaan pesawat angkut kecil.
B. Persoalan pada Negara sedang
berkembang
1.
Kemampuan
memperoleh laba
Perhitungan
keuangan dikhawatirkan bermasalah karena beberapa sebab. Pertama, biaya-biaya
yang dikeluarkan departemen lain tau departemen teknis terkait tetapi bukan
merupakan bagian biaya Bandar udara, untuk pelayanan atau fasilitas bagi
pengguna Bandar udara tidak dimasukkan dalam perhitungan keuangan Bandar udara.
Kedua, karena investasi tidak dibiayai sendiri oleh Bandar udara, melainkan
oleh pemerintah atau bantuan internasional, penyusutan atas capital tidak
dimasukkan sebagai biaya.
Untuk
itu Bandar udara semestinya berusaha memperhitungkan pendapatan yang dapat menutup
semua biaya, termasuk hutang atau bunga pinjaman.
2.
Pemaksimuman
pendapatan
Pendapatan
Bandar udara dapat dimaksimalkan tanpa mengubah struktur pengelolaan atau
status kepemilikan. Untuk pendapatan bidang aeronatika, pertama, melalui
struktur imbalan penggunaan fasilitas dan perolehan layanan Bandar udara. Kedua,
perlu pula pengubahan besar imbalan(tariff) lebih sering, mengikuti
perkembangan perubahan pembiayaan, atau mengikuti perubahan moneter seperti
inflasi atau nilai mata uang local.
Pendapatan
Bandar udara dapat pula dimaksimalkan dengan pemanfaatan peluang komersial yang
ada. Seperti rancangan bangunan terminal,pengelolaan konsesi,penggunaan tenaga
kerja murah.
3.
Kecenderungan
institusional
Kecenderungan
yang ada, menunjukan kea rah pemisahan pengelolaan Bandar udara dari pemandu
lalu-lintas udara.
Dengan
berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi dimungkinkan operasi
penerbangan tidak terlalu bergantung langsung stasion bumi karena dimungkinkan
mengintegrasi stasion bumi (terrestrial), stasion angkasa luar
(extraterrestrial), dan pesawat terbang. Dengan demikian, penyatuan pemandu
lalu-lintas dalam satu pengelolaan akan lebih efektif dan efisien dari pada
bergabung dengan berbagai Bandar udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar