Kamis, 08 Desember 2011

VII Perkembangan mendatang

        A.     Factor Dominan
1.      Jaringan penerbangan
Pasang surut pergerakan ekonomi dunia berdampak pada kegiatan bisnis penerbangan. Pada saat ekonomi kuat, perusahaan angkutan udara bertambah dan mendorong perkembangan Bandar udara.namun ketika ekonomi mengendor, permintaan akan jasa angkutan jasa , terjadi kekurangefisienan pelaksanaan operasi penerbangan, lalu kondisi keuang perusahan angkutan udara memburuk.
Dapat mempengaruhi pengembangan fasilitas dan pelayan Bandar udara, dalam beberapa aspek.
a.       Tampaknya tidak banyak lagi diperlukan Bandar-bandar udara besar sebagai poros (hubs) yang dapat menampung demikian banyak pesawat udara pada periode waktu tertentu, sebaliknya justru diperlukan lebih banyak lagi Bandar udara lebih kecil.
b.      Tampaknya pemerintah perlu mengalihkan program pengembangan Bandar udara dari penambahan atau perluasan beberapa Bandar udara yang besar-besar ke pengembangan lebih banyak Bandar udara yang lebih kecil.
c.       Para penguasa Bandar udara diharapkan mampu menciptakan efisiensi karena perusahaan angkutan udara terus akan menuntut penurunan biaya agar dapat memperbaikan kondisi keuangannya dalam menghadapi persaingan yang semakin keras.
d.      Dapat mengurangi ketergantungan pada pendapatan dari aeronautika dan lebih banyak mencari dari sumber non- aeronautika terutama dari bidang persewaan dan konsesi asset.
2.      Pesawat udara “super jumbo”
Pabrik pesawat udara selalu berusaha memenuhi kebutuhan akan pesawat udara yang semakin meningkatkan kemampuannya, baik dalam ukuran, daya angkut, jarak tempuh, maupun kecepatannya.
3.      Sistem pesawat angkut kecil
Hambatan perjalanan di darat dan hambatan perjalanan di udara membuat orang mencari angkutan alternative yaitu penggunaan pesawat angkut kecil.
        B.     Persoalan pada Negara sedang berkembang
1.      Kemampuan memperoleh laba
Perhitungan keuangan dikhawatirkan bermasalah karena beberapa sebab. Pertama, biaya-biaya yang dikeluarkan departemen lain tau departemen teknis terkait tetapi bukan merupakan bagian biaya Bandar udara, untuk pelayanan atau fasilitas bagi pengguna Bandar udara tidak dimasukkan dalam perhitungan keuangan Bandar udara. Kedua, karena investasi tidak dibiayai sendiri oleh Bandar udara, melainkan oleh pemerintah atau bantuan internasional, penyusutan atas capital tidak dimasukkan sebagai biaya.
Untuk itu Bandar udara semestinya berusaha memperhitungkan pendapatan yang dapat menutup semua biaya, termasuk hutang atau bunga pinjaman.
2.      Pemaksimuman pendapatan
Pendapatan Bandar udara dapat dimaksimalkan tanpa mengubah struktur pengelolaan atau status kepemilikan. Untuk pendapatan bidang aeronatika, pertama, melalui struktur imbalan penggunaan fasilitas dan perolehan layanan Bandar udara. Kedua, perlu pula pengubahan besar imbalan(tariff) lebih sering, mengikuti perkembangan perubahan pembiayaan, atau mengikuti perubahan moneter seperti inflasi atau nilai mata uang local.

Pendapatan Bandar udara dapat pula dimaksimalkan dengan pemanfaatan peluang komersial yang ada. Seperti rancangan bangunan terminal,pengelolaan konsesi,penggunaan tenaga kerja murah.
3.      Kecenderungan institusional
Kecenderungan yang ada, menunjukan kea rah pemisahan pengelolaan Bandar udara dari pemandu lalu-lintas udara.
Dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi dimungkinkan operasi penerbangan tidak terlalu bergantung langsung stasion bumi karena dimungkinkan mengintegrasi stasion bumi (terrestrial), stasion angkasa luar (extraterrestrial), dan pesawat terbang. Dengan demikian, penyatuan pemandu lalu-lintas dalam satu pengelolaan akan lebih efektif dan efisien dari pada bergabung dengan berbagai Bandar udara.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar